Sejarah Singkat Matte Painting



Sejarah Singkat Matte Painting
Tradisional Matte Painting dilakukan oleh seniman dengan menggunakan paints pastel pada bidang kaca yang besar untuk mengintegrasikan dengan live-action footage.

Tradisional Matte Painting pertama kali dibuat pada tahun 1907 oleh Norman Dawn (asc), dengan misi meningkatkan crumbling California dengan menggunakan lukisan
mereka pada kaca untuk film Missions of California. Dalam tradisional matte-painting juga termasuk lukisan Dorothy dari pendekatan kota Emerald dalam The Wizard of Oz.
Pada pertengahan tahun 1980-an, keahlian dalam program komputer grafis matte painting diciptakan dalam bidang digital.

Digital matte pertama telah dibuat oleh painter Chris Evans pada tahun 1985 untuk Young Sherlock Holmes, dengan menggunakan komputer-grafis (CG) animasi dari a knight leaping from a stained-glass window. Evans pertama dilukis pada acrylics, kemudian lukisan tersebut di-scan ke Lucas
Film’s Pixar. Sistem digital untuk manipulasi ini merupakan komputer animasi pertama yang dipadukan dengan sempurna dengan menggunakan digital matte, sesuatu yang tidak mungkin dicapai dengan menggunakan matte painting tradisional.

Sepanjang tahun 1990-an, tradisional matte painting masih digunakan, tetapi lebih sering digunakan secara bersama-sama dengan digital compositing. Die Hard 2: Die Harder (1990) adalah film pertama untuk menggunakan composited digital live-action dengan tradisional matte painting yang telah discan ke dalam komputer. Teknik ini digunakan untuk adegan terakhir, yang terjadi
pada landasan bandara.

Saat ini matte painting diciptakan dengan menggunakan gambar digital, dibuat
menggunakan foto referensi, 3-D model, dan drawing tablet. Matte painting
menggabungkan lukis digital matte textures yang dihasilkan dalam komputer-3-D
environments.

Matte Painting masa kini
Matte painting adalah suatu karya yang berasal dari konsep painting (melukis). Namun
perbedaannya dengan painting biasa adalah hasil karya tersebut lebih bersifat tampilan
yang real, yang sudah sulit dibedakan lagi antara lukisan atau foto asli. Matte , yang
terdiri dari penggabungan antara 3D dan Digital Painting. Ini merupakan teknik baru
dalam dunia design, biasanya teknik matte painting digunakan untuk membuat lokasi,
dimana kita tidak akan menjumpainnya di dunia nyata. Jadi dengan gabungan berapa
Foto dan teknik Digital Painting kita akan menciptakan suatu suasana yang benar-benar
beda.

Matte painting sering digunakan untuk film, pembuatan game, program TV, yang
memungkinkan untuk membuat film atau tampilan (bisa berupa kota, lingkungan,
atau tempat) bersuasana fantasy, dimana untuk membangun suasana tersebut
membutuhkan biaya yang sangat besar atau mustahil dibuat secara nyata

Secara historis, matte painting dan teknik film digunakan untuk menggabungkan berbagai
teknik matte painting dengan gambar real (hidup) untuk menciptakan lingkungan yang lain yang secara logika tidak mungkin di buat. Beberapa contoh Film Box Office yang
menggunakan Matte Painting adalah “The Lord Of The Rings” trilogy, 300, “King Kong”,
“Mission : Impossible” trilogy, Transformers dan masih banyak lainnya. Dan sebagian
besar dari Film-film zaman sekarang menggunakan Teknik Matte Painting.

Untuk pembuatan objek 3D dapat menggunakan aplikasi program-program 3D yang
realistic seperti XSI, 3Ds-max atau Maya dalam menggarap objek-objek visualnya,
sedangkan untuk Environment Paintingnya bisa menggunakan program painting pada
umumnya seperti Photoshop, Corel Painter, dan sebagainya.

Untuk Video Matte painting, biasanya digunakan Combustion untuk PC based atau
Flint/Flame/Inferno untuk SGI based.
Beberapa Contoh desainer Matte Painting Modern seperti Dylan Cole, Chris Stoski,
Frederic St-Arnaud, David Luong, dan masih banyak lagi. Pendapatan para desainer
Matte Painting bisa mencapai hingga Milyar-an rupiah per project-nya.


Belum ada Komentar untuk "Sejarah Singkat Matte Painting"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel